Prinsip Desain Arsitektur Yang Wajib Diketahui – Desain dan tata letak sebuah rumah atau bangunan dapat dibuat sesuai dengan keinginan individu. Namun dalam desain arsitektur, setidaknya ada beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan agar diperoleh hasil akhir yang sebaik-baiknya.
Prinsip Desain Arsitektur Yang Wajib Diketahui
vmiredetstva – Namun mendesain rumah dan bangunan lebih mudah jika menggunakan jasa desain arsitektur profesional.
Prinsip Dasar Perancangan Arsitektur
Ada 7 (tujuh) prinsip dasar desain arsitektur yang perlu Anda ketahui. Kami berharap dengan memahami tujuh prinsip ini akan memudahkan Anda dalam menentukan desain dan membeli rumah siap huni. Ketujuh prinsip tersebut antara lain:
Keseimbangan
Prinsip utama setiap komposisi adalah keseimbangan. Dalam arsitektur, keseimbangan merupakan suatu sifat nyata suatu benda, dimana perhatian visual kedua bagian pada kedua sisi pusat keseimbangan (pusat perhatian) adalah sama.
Sederhananya, ketika digunakan dalam desain bangunan, seseorang cukup membayangkan sebuah garis di tengah-tengah suatu objek bangunan arsitektur. Selanjutnya perhatikan apakah kedua sisi memiliki gambar yang sama?
Cara ini juga bisa Anda lakukan jika ingin menempatkan furnitur, peralatan, atau hiasan dinding di dalam ruangan.
Irama (penekanan dan ritme)
merupakan elemen desain yang dapat membangkitkan emosi terdalam. Irama visual ditandai dengan sistem pengulangan elemen visual yang mudah dikenali dan dihafal secara teratur.
Prinsip ritme dalam desain arsitektur sendiri terbagi menjadi dua jenis. Yang pertama adalah ritme statis, yaitu cara mengulangi pola yang sama dan selalu konsisten. Yang kedua adalah ritme dinamis, dimana pola yang berbeda dapat digunakan dengan metode pengulangan.
Pengertian ritme juga dapat dicapai dengan empat (4) cara antara lain:
- Pengulangan yang dapat berupa garis, tekstur (misalnya kasar, halus, kayu, batu), bentuk (misalnya jendela, pintu). , kolom ) dan warna
- Perubahan rona/derajat, dapat berupa dimensi, warna, dan bentuk
- Kontras, dapat berupa garis-garis yang bertemu tegak lurus. Misalnya pada pintu, lemari dan dinding
- Transisi yang dapat diubah pada garis lengkung
- Irama radial yaitu. memancar sepanjang poros tengah
Contoh penerapan ritme dalam desain arsitektur adalah gedung Coliseum Romawi. Bangunan yang cukup terkenal dan bersejarah di Roma, Italia ini memiliki arsitektur yang cukup indah dan unik. Bangunan yang dirancang untuk menampung 50.000 penonton pertunjukan gladiator ini dirancang sebagai struktur lengkung berulang. Meski dianggap sebagai desain klasik, desain arsitek Colosseum di Roma tidak lekang oleh waktu.
Baca juga : Arsitek Ramah Lingkungan Terkenal dan Desainnya yang Bagus
Point of Interest atau Focal Point
Prinsip desain arsitektur yang ketiga adalah point of interest atau sering disebut dengan titik fokus. Artinya dalam mendesain sebuah bangunan, perhatian harus diberikan pada elemen kontras yang menjadi fokus utama. Prinsip ini juga berlaku pada desain interior dan arsitektur. Ada beberapa cara untuk membuat elemen fokus. Ini termasuk bentuk, warna, ukuran, posisi, tekstur dan elemen visual.
Contoh sederhana desain interior adalah pemilihan meja tamu dan sofa yang megah. Jika Anda memiliki rumah berwarna putih, Anda bisa memilih warna hijau atau merah untuk sofa. Atau memasang lukisan pemandangan alam atau motif binatang. Kehadiran lukisan ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang melihatnya. Sama di kamar tidur, ruang makan, dan ruang keluarga. Setiap zona rumah juga membutuhkan sesuatu yang menarik dan menjadi pusat perhatian.
Namun perlu diperhatikan lagi bahwa dalam memilih elemen sasaran ini harus benar dan cocok untuk dipadukan dengan elemen bangunan lainnya. Jangan sampai terlalu mencolok dan merusak kesatuan keseluruhan.
Lalu apa tujuan penerapan prinsip centroid dalam desain arsitektur?
Pada dasarnya penerapan suatu objek yang menarik dalam desain arsitektur adalah untuk menarik perhatian dan menghilangkan rasa bosan pada interior.
Skala
Dalam desain arsitektur, skala adalah perbandingan ruang atau bangunan dengan lingkungan atau elemen arsitektur lainnya. Penentuan skala juga mengacu pada ukuran bangunan di dekatnya. Di sini peran arsitek/penyedia jasa arsitektur sangat penting dalam proses perancangan.
Ilmu arsitektur setidaknya memiliki 3 (tiga jenis) prinsip skala, antara lain sebagai berikut:
Skala intim
Menggunakan prinsip yang dapat memberikan kesan lebih kecil dari ukuran sebenarnya. Skala yang intim dapat dicapai dengan menggunakan ornamen yang lebih besar dari ukuran standar. Skala intim juga bisa dicapai dengan mempertimbangkan cahaya. Misalnya menghadirkan cahaya redup pada ruang makan yang mampu menimbulkan kesan intim.
Skala normal/manusia/alam
Diperoleh dengan menyelesaikan tugas fungsional secara bijaksana. Misalnya penggunaan/pemasangan pintu, jendela dan elemen ukuran standar lainnya.
Skala Monumental/Agung/Heroik
Berlebihan dan terlihat megah. Cara ini dapat dilakukan dengan menggunakan ukuran yang lebih besar dari biasanya, dengan menempatkan elemen kecil di dekat elemen besar sehingga perbedaan ukurannya terlihat, atau dengan menggunakan langit-langit yang tinggi, seperti di gereja, masjid, atau pusat perbelanjaan.
Proporsi
Dalam ilmu arsitektur, proporsionalitas adalah hasil perhitungan rasional dan terjadi jika dua perbandingan sama. Artinya dimensi harus memperhatikan kesesuaian dimensi elemen arsitektur dengan lingkungan sekitar, seperti tempat, tempat atau benda lainnya.
Jika prinsip proporsionalitas ini tidak diperhatikan dalam perancangannya, maka dapat dikatakan bangunan tersebut meninggalkan kesan tidak nyaman.
Baca juga : Rekomendasi Bacaan Buku Ringan untuk Mengisi Waktu Santai
Komposisi (urutan)
Dalam desain arsitektur, komposisi adalah susunan umum elemen sedemikian rupa sehingga alurnya dibuat lebih nyaman. Komposisi yang baik memiliki pergerakan yang baik tanpa perubahan yang tiba-tiba.
Tujuan penerapan prinsip komposisi desain arsitektur adalah untuk membawa orang/pengunjung ke tempat yang dituju. Oleh karena itu, pengaturan komponen harus diatur berdasarkan alur dan fungsinya.
Contoh paling sederhana penerapan komposisi dalam desain arsitektur adalah desain apartemen. Secara umum setiap ruangan di apartemen terbagi menjadi tiga fungsi, yaitu publik, privat, dan layanan.
Area publik biasanya digunakan oleh pengunjung/orang luar, seperti lounge dan teras. Sedangkan zona privat merupakan area yang digunakan oleh keluarga ini, seperti kamar tidur. Dan yang terakhir, area utilitas adalah area yang digunakan untuk pemeliharaan rumah, seperti dapur atau tempat penyimpanan.
Unity
Seperti yang kita ketahui bersama, setiap model memiliki bentuk yang berbeda-beda. Namun bagaimana caranya agar serasi jika dipadukan menjadi sebuah produk desain arsitektur? Maka diperlukan prinsip persatuan.
Kesatuan desain arsitektur merupakan perpaduan beberapa unsur menjadi satu kesatuan yang utuh dan harmonis. Dalam hal ini semua unsur saling mendukung dan membentuk satu kesatuan yang utuh, tidak berlebih-lebihan dan tidak kurang.
Bagaimana caranya? Jawabannya adalah penerapan tema desain.
Misalnya, ada banyak kursi berbeda di kamar Anda. Untuk melaksanakan asas kesatuan, perlu disediakan unsur-unsur tertentu yang memiliki kesamaan tema. Misalnya saja memberikan bantalan kursi dengan warna yang sama. Dengan demikian, susunan beberapa kursi bisa terlihat lebih serasi.
Itulah 7 (tujuh) prinsip perancangan arsitektur yang patut diperhatikan dalam mendesain/membangun sebuah apartemen atau bangunan lainnya. Dengan mengadaptasi tujuh prinsip dasar di atas, rumah idaman yang indah dan memanjakan mata bukan lagi hal mustahil bagi Anda.